Jakarta - Kabut itu sering dibenci, tapi juga sering
diharapkan. Memotret pemandangan kabut itu dibenci karena membuat
pemandangan tidak jelas, saturasi warna rendah, dan datar. Di lain pihak, kabut juga diharapkan saat memotret pemandangan di pagi hari, karena memberikan kesan misterius. Kabut
biasanya muncul di daerah pegunungan/perbukitan. Saat sore hari,
semakin sore, akan semakin berkabut dan akan bertahan sampai malam.
Di pagi hari, kabut akan muncul kembali dan kemudian akan menghilang saat matahari sudah cukup tinggi sekitar jam 9 pagi. Memotret di saat berkabut jauh berbeda dengan saat kondisi cerah. Perlu strategi untuk menghasilkan foto yang menarik. Pada
dasarnya pencahayaan saat lingkungan berkabut adalah pencahayaan yang
lembut. Di dalam studio, sifat cahayanya seperti yang dihasilkan oleh
softbox berukuran besar. Bayangan menjadi halus dan tidak jelas. Memotret
saat berkabut juga bisa mengecoh lightmeter kamera. Karena sifat kabut
yang memantul/reflektif, maka kamera bisa merasa kondisi lingkungan
cerah, sehingga hasil foto menjadi agak gelap. Jika kita memakai mode kamera A/Av, P, atau S/Tv, jangan lupa mengunakan kompensasi eksposur sekitar +1 stop. Meskipun
hal-hal di atas sepertinya merupakan hal yang negatif, tapi kabut dapat
menimbulkan kesan misterius dan membangun suasana foto yang dingin dan
menarik.
Kabut dapat mengisolasi subjek foto, subjek foto menjadi jelas, dan
latar belakang menjadi kabur. Kabut membuat pemandangan terlihat lebih
tiga dimensi dan berlapis-lapis. Subjek yang dekat terlihat jelas dan tajam, semakin jauh subjeknya, semakin kabur. Kita
bisa memanfaatkan sifat ini untuk keuntungan kita. Setidaknya, ada
subjek yang dekat, dan ada yang menengah dan ada yang jauh. Dengan
demikian, ruang dimensi foto akan terjaga. Kabut juga punya sifat
menyebarkan cahaya, jadi saat ada sinar yang mengenai kabut, cahaya
akan menyebar dan membuat efek yang sering disebut ROL (Ray of Light). Cahaya
ini biasanya ditemui di pagi hari saat matahari terbit dan memberikan
efek dramatis ke subjek dan keseluruhan pemandangan.
Teknik slow
speed dapat membantu untuk membuat penampilan kabut menjadi mulus. Saat
memakai shutter speed lambat, tentunya lebih baik mengunakan tripod
untuk mencegah foto kabur karena getaran tangan kita. Jika tidak
membawa tripod, pilihan shutter speed yang cukup cepat lebih baik
meskipun resikonya noise bisa muncul karena kondisi cahaya lingkungan
yang biasanya sudah agak gelap. Begitulah sekilas info tentang
motret kabut. Jika menemui kabut, tetaplah berpikir positif dan
manfaatkan kabut untuk membuat foto yang menarik.